Senin, 25 Agustus 2008

Ssstt... Ngomongin Wanita?

Ssstt... Ngomongin Wanita?
Penulis : Lizsa Anggraeny


KotaSantri.com : Katanya, yang namanya wanita itu lebih cepat sakit hati. Mengedepankan emosi daripada logika. Tidak hanya sakit hati, tapi ngajak plus teman-temannya yang bernama dendam, iri, benci, atau pun prasangka buruk. Tumplek meruah di seluruh hati.

Katanya, yang namanya wanita itu lebih punya rasa sensitivitas tinggi. Emosional tak panjang pikir. Mudah banget buat gelap mata, terbujuk rayuan mahluk bertanduk. Gampang untuk meyalahkan orang, tanpa melihat diri yang juga banyak kekurangan. Tersentil sedikit saja hatinya, bakalan uring-uringan berkepanjangan.

Katanya juga, yang namanya wanita itu hobi untuk berpamer riya. Merasa dirinya yang paling segala, enggan tersaingi. Tak tahan dipandang rendah mata. Ingin selalu disanjung dan dipuja.

Benar atau tidak rumor 'katanya' di atas? Entahlah... Dikembalikan pada masing-masing wanita itu sendiri. Yang jelas, rasa sakit hati, iri, benci, ujub, riya, takabur, sudah pasti datangnya dari hati. Segumpal daging yang ada di setiap manusia, tanpa terkecuali entah itu wanita atau pun pria.

Jika segumpal daging yang bernama hati itu baik, maka akan baiklah seluruh anggota tubuh. Begitu pun sebaliknya, jika hati jelek, maka jeleklah seluruh tubuh. Membahas wanita? Sepertinya tak bisa lepas dari hati. Harus hati-hati jaga hati, katanya.

Sakit hati sampai berprasangka buruk? Duuh... Mendingan enggak deh. Penyakit satu ini merupakan salah satu penyebab terhalangnya ilmu dan hikmah. Gimana bisa mencintai dan beribadah semata karena Allah kalau rasa sakit hati dipupuk?

Dan yang lebih merugikan, amal shalih yang telah ditabung dapat hancur terbakar, hilang tak berbekas. Semua bekal amalan untuk pulang ke kampung abadi, akan hilang sia-sia. Pulang kampung ke negeri akhirat tanpa bekal? Na'udzubullahi min dzalik.

Riya sampai takabur merasa diri paling segala? Eittss... Jangan mau lagi. Penyakit ini paling mematikan. "Tidaklah masuk surga barang siapa dalam hatinya terdapat riya (kesombongan) walau sebesar biji zarah pun," begitu salah satu kutipan HR. Muslim menerangkan.

Lihat diri, masih adakah bagian yang dapat membuat riya? Pakaian yang dikenakan, tas yang disandang, sepatu yang dipasang. Di Mata Sang Pencipta, kepemilikan yang dibanggakan tak ada artinya, kecuali amal shalih. Jangan sampai amal shalih terhalang masuk istana surga hanya gara-gara riya. Na'udzubillahi min dzalik.

Wanita terlanjur sakit hati, benci, berprasangka buruk, riya, takabur? Disarankan cepat pergi ke laundry untuk nyuci hati. Bukan pake So Clean, Rinso, ataupun Attack. Tapi pake pemutih yang bernama istighfar, pewangi merk tahajud, setrika keluaran husnudzan. Jika Allah berkenan, hati bakal kinclong, wajah cerah, pribadi bersahaja.

Ssssttt... Ngomongin wanita? Harus hati-hati jaga hati? Duh, wanita... Sulitnya bersahabat dengan wanita. Susahnya jaga hati.

"Ya Tuhan kami, ampunilah kami dan saudara-saudara yang telah beriman lebih dahulu dari kami. Janganlah Engkau tanamkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman. Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun dan Penyayang." (QS. 59 : 10).

Tidak ada komentar: